Sekarang kan sudah akhir tahun, tentunya harus punya resolusi untuk tahun 2017 donk.. setelah meninggalkan kerja kantoran 8 – 5, yah.. walaupun actualny lebih ke 6 – 9 sih.. Planning saya lebih kepada penguasaan bahasa. Sepertinay saya butuh Kursus Bahasa Inggris untuk Adults. Sebagai seorang Indonesia terakhir belajar bahasa Inggris formal itu waktu kuliah, saya merasa ini Inggris gw beneran perlu dibenerin deh. Apalagi selama kerja di perusahaan Jepang dan liat performance bahasa Inggris bos2 yang bikin geleng – geleng kepala, bikin malu kalo diajak ngomong sama bule. Akhirnya pergilah saya ke EF Adults, sebelumnya ya tentu saja janjian dulu.. Hari itu saya pergi ke EF Adults di fX Senayan. Pertama kali masuk, wah tempat belajarnya asik banget.. rasa kantor. Kelas ada beberapa jenis, face to face.. 1 – 6 orang, ada workshop (seminar) 6 – 12 orang, dan Life Style (semacam gathering gitu untuk semua murid yang berada di stage yang sama). Selain itu ada juga kelas online yang memang ada assesmentnya juga. Pengajarnya ada native, ada juga yang bukan. Tapi jgn underestimate dulu sama bukan native, karena pengajar yang WNI pun, mereka memang sangat aktif berbahasa Inggris dan telah menyelesaikan sertifikasi pengajar EF Standard. Di EF Adults waktu belajarnya […]
- Home
- Archives for 2016
Namaste! Semoga blog saya tentang Nepal sudah dibaca semua ya…. Jadi pingin jalan – jalan ke Nepal juga kan? Yeah, Nepal is Beautiful and very rich of culture. And fortunately, Now your dream will come true. Saya akan membuat Open Trip to Nepal, dan akan membuatnya agak berbeda. Saya akan share semuanya yang saya tahu tentang Nepal beserta konspirasi and my thoughts about Nepal. You will feel that you live with locals although you will not stay with them. Saya akan memperkenalkan kamu ke beberapa teman baik dan sahabat – sahabat saya di Nepal, sehingga ketika kamu berencana kembali lagi ke Nepal, kamu akan merasa sangat confident, hospitalised dan akan merasa Nepal adalah rumah kamu sendiri. Nepal sangat cocok untuk untuk wisata religi, nature, dan tentu saja shopping. Wisata religi, kita akan memulai dari budaya Hinduism menelusuri temple – temple Hindu dewa Shiva, Vishnu maupun Brahma, bertemu Saddhu (orang suci) dan mengenal kegiatan spritual local Hindu. Tidak hanya di situ, kita juga akan menelusuri Tibetan Buddhism Culture, mengenal bagaimana mereka beribadah dengan memutar Wheel of Pray, Buddhist Painting, hingga mendengar cerita para pengungsi Tibet di Pokhara. Well, berjalan di Pokhara dan Nagarkot berarti berjalan di pelataran kaki Himalaya, you will […]
Orang – orang desa memulai harinya cukup pagi (baca : subuh), beberapa orang sudah bangun dari tidurnya lalu memerah kerbau. Banyak orang desa yang tidak punya kerbau, dan susu sepertiny salah satu minuman wajib bagi mereka. Jadi setelah memerah, mereka langsung turun gunung untuk menjual susu, dan kembali sebelum jam 7 pagi. Rata – rata orang desa memang vegetarian, jadi tidak jarang Hari tanya saya, Nina kamu butuh protein? bolak balik tiap hari tanya itu. Saya cuma bilang, I am easy, i can take everything. Nah, karena mereka vegetarian, protein hewani hanya di dapatkan dari susu. Entah susu kerbau ataupun susu kambing. Sepanjang saya di sana, di gunung tidak ada yang memelihara ayam, katanya sih ayam itu bawa penyakit. Kalau saya pikir juga, ya buat apa ternak ayam, wong ayamny aja ngga dimakan, paling cuma ambil telurnya. Jadi kerbau ini sudah paling ok untuk peliharaan tiap rumah, karena kerbau ternyata bisa makan apa saja. Mereka seperti blackhole. Para penduduk desa hampir tidak menyisakan makanan sama sekali, mereka selalu menghabiskan semuanya. Jika bersisa, mereka memberikan sisa makanan tersebut ke kerbau, kadang juga ke kambing, selama saya di sana, mungkin si kerbau sangat berterimakasih kepada saya, karena saya paling rajin kasih sisa […]
Baru semalam teman meng- tag saya di Facebook, kira – kira bilang gini, beb.. lo jangan ke India beb.. Jangan pergi sendirian, i do care about you.. that’s why i told you so.. ini gegara ada berita kalau terjadi lagi pemerkosaan di India, dan korbanny diperkosa bergilir di New Delhi. Saya yang pikiran tentang India-nya sudah di ubun – ubun, yang kalo tiap memejamkan mata selalu mengidamkan bentangan The Great Himalaya, yang tiap saya melihat orang agak Salman Khan dikit langsung pingin tanya, “kamu pernah ke Varanasi ngga ?” tentu saja baca berita kaya begitu cuma masuk mata memandang.. lalu lupa lagi setelah berkedip (kl beritanya didengar, maksudnya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri). Ok let me speak about this. Travelling itu harus Fearless. Fearless bukan berarti menyepelekan, ngeyel, ataupun menantang Tuhan, ataupun sombong. Fearless di sini artinya more aware. Jika memang keinginan sudah mendarah daging ya, berangkat saja.. tapi memang harus lebih aware dengan segala sesuatu. Kalau pergi ke Jepang dan bisa jalan – jalan sampai tengah malam, ya berarti di India ngga bisa. Kalau pergi ke Malaysia masih bisa makan dan minum ditraktir orang yang baru kenal, berarti di India harus lebih hati – hati, dan jangan […]
Pernah ngga ngebayangin tinggal di desa? Desanya ya beneran desa, yang penduduknya hidup jauh dari inflasi, jauh dari politik, jauh dari jalan raya, dan jauh dari dari hingar bingar kota. Saya pernah!! Jadi ceritanya saya sudah menyiapkan hati dan fisik untuk trekking ke Tamang Heritage Trail. Dan karena saya sebelumnya pernah trekking ke Muktinath, Lower Mustang yang trek nya merupakan tea lodge trek, tea lodge trek ini, kita tidak perlu bawa tenda saat trekking. Cukup stay di guest house yang ada di rute trek. Dan mereka akan menyajikan segala menu, mulai dari Nepali menu, Tibetan, bahkan western. Nah, dengan experience tersebut jadilah saya ngga bawa makanan.. karena makanan banyak.. lidah saya cocok. Tapi harapan tinggalah harapan, saya yang berencana pergi ke Tamang dengan teman saya seorang Nepali bernama Hari, ternyata tidak jadi. Karena teman saya tersebut ada pekerjaan urgent di kampungnya. Akhirnya pergilah kami berdua ke rumahnay di daerah Rasuwa, Langtang Region. 1 jam mendaki dari Kalikashtan. Sejujurnya saya juga akan ke rumahnya dan menginap beberapa hari di sana, sambil bertemu volunteer lain dan melihat fasilitas desa, tetapi setelah pulang dari Tamang Heritage Trail. Karena rencana berubah 80%, maka tibalah saya di rumah Hari lebih awal. Pertama saya menapakkan di […]
Saya masih ngga nyangka efek travelling ke Jepang kemarin itu segininya. Kok bisa ya saya itu tidak melihat masalah yang ada. Aneh… Travelling ke Jepang kemarin itu ya cuma foya foya belaka, bukan travel tp cm wisata. Saya cuma disajikan tempat wisata, dan saya datang.. I enjoy it. Tapi pas pulang ke rumah, saya ngga dapat apa – apa. Ujung – ujungnya, saya hanya mendapatkan pembuktian. Bukti kalau emang Jepang itu teratur, bukti kalau memang negara itu menerapkan si 5S, bukti kalau mereka melakukan continues improvement, bukti kalau mereka memang memikirkan service terhadap orang lain itu yang no.1, bukti kalau mereka selalu melakukan hal – hal yang selalu meminimalkan waste in everyway, either time, money, evenmore space. New lesson for me? Ngga ada, Nothing. Apa mungkin waktu saya ke sana saya tidak mengosongkan tentang apa yang sudah ketahui, sehingga pada saat ada pelajaran baru, ya jadiny saya tidak menerima. Oh my God. Sejujurnya, bukannya saya tidak mensyukuri saya berada di Jepang saat itu. Tapi dengan segala experience yang saya dapat di negara – negara sebelumnya, Jepang is *sudahlah*. Well, saya bukan merasa sudah keluar uang banyak tapi ngga dapat apa – apa. Masalah keuangan sepulang dari travelling itu sebaiknya jangan […]