Tau ngga yg paling susah dalam travelling itu apa ? CHOOSING DESTINATION.
Ini yang terjadi baru – baru ini, bikin saya malas ngapa-ngapain, setiap hari cm liatin kalender. Selain counting down the days i will go, juga ngitung itinerary yang udah kadung acakadut ini.
mungkin ini yang dinamakan “Choice Overload”
Berapapun kita punya waktu, 2 minggu, 3 minggu ataupun 1 tahun, menentukan kemana mau pergi adalah hal yang paling sulit. Karena keterbatasan waktu maka biasanya pengurangan tempat yang dikunjungi dari top 10 destination di suatu daerah adalah menjadi pilihan terakhir.
Mungkin kita mau mencoba hal baru, tapi kita ngga tau apa yang sebenernya diinginkan, karena pilihanny banyak. Bagaimana cara milihnya, bagaimana kita bisa tau kalau pilihan kita itu benar. Biasanya kalau sudah begini penentuanny adalah hal yang paling disuka. Tapi kalau tidak ada yang disuka, biasanya pilihannya jatuh pada ke tempat populer dan mainstream.
Okay, jadi intinya begini :
- Kita pasti selalu dibanjiri oleh pilihan, tempat tujuan itu selalu lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang kita punya. List tempat tujuan selalu membuat kamu lebih memperpanjang waktu untuk travel, bukan mempersingkat. Jadi, calm down. Memang begitu harfiahnya. Ngga usah nentang. Terima aja.
- Mungkin beberapa orang lebih senang dengan go with the flow. Dan biasanya yang seperti ini efektif saat hari H. kenapa? karena ya itu sudah actual. Contohnya, saya pergi ke Melaka 1 hari, bangunan banyak sekali, sejarah luar biasa, tapi saya cuma main aja di kapal kayu iconny mereka itu. Semua orang wondering, kenapa ngga keliling, k sini kan bagus, ke sana bagus, kenapa ngga cobain ini, kenapa ngga cobain itu. Jawabannya cuma satu. I would like to but I am tired. Capek. Nah berarti memang keadaan cuma duduk – duduk di restoran sambil ngopi – ngopi ya sudah paling cocok. Jadi ngga usah dipikirin, biarin aja ngalir seperti seharusnya yang ditakdirkan Tuhan.
- Eliminasi tujuan yang mempunyai kebudayaan atau atraksi yang mirip. Saya sudah putuskan tidak pergi ke Tibet tahun ini, kenapa.. karena di Nepal banyak refugee Tibet yang saya temui. Saya bisa jalan – jalan di Tamang Heritage Trail dan bertemu turunan Tibet, bisa bertemu suku Tibetan Gurung di Mustang. Right ?
- Let the money rules. Jika kamu sudah tidak bermasalah dengan waktu, then you know your next friend already, Money. Tinggal tentukan yang sesuai kemampuan. Kalau uang kamu ngga cukup untuk ke Tokyo, ya ngga usah ke Tokyo.. di Osaka saja cukup.
Jadi, selamat liburan lagi.. jangan pusing – pusing ya..
Ya Sesuaikan Dengan Keadaan Dompet-Lah…
1kht4j