Disamping KEPO, Manusia itu selalu berkeinginan untuk fulfill their life dari hal – hal yang tidak mereka dapatkan in their daily routine. Katakanlah seorang kaya dari dunia barat setiap hari pergi kerja naik kereta cepat, dengan ketersediaan informasi kedatangan nyaris tidak pernah salah. Saat mereka menentukan tujuan untuk berlibur ke luar negeri, mereka mencari sesuatu yang slow, easy going, bahkan kehidupan yang sangat bertolak belakang dengan kesehariannya. Contoh, mereka memutuskan untuk ke Indochina dan sangat excited naik Tuk Tuk, atau naik Bajaj di India. Hidup dengan penduduk local yang masih sangat traditional untuk kesehariannya. Mereka tidak masalah tidur di atas ranjang kapuk di pegunungan Himalaya, atau bahkan mencoba untuk membajak tanah dengan kerbau di desa Asia. Lain hal nya dengan orang – orang kelas menengah di Asia, sebut saja Indonesia, Jakarta dengan segala semrawut jalanannya, tiap hari naik ojek, untuk melalui macet, tidak jarang juga naik bajaj untuk sepulang dari pasar untuk masuk komplek. Giliran mereka mendapatkan jatah liburan ke luar negeri, tidak jarang mereka lebih memutuskan ke Jepang supaya bisa merasakan Shinkansen, atau tidur di hotel mewah dan menikmati luxury spa. Mereka akan berpikir 10x, bahkan lebih sering menolak jika diajak pergi ke negara yang hampir sama dengan […]
- Home
- Archives for August 2016
Doi Tung Royal Villa, and Mae Fah Luang Sustainable Development Project
Life Thoughts/ThailandDoi Tung, mungkin menjadi peringkat 2 untuk masalah tourism di Chiang Rai Thailand, karena peringkat pertama pastinya diduduki oleh The Best Package in Town, Hill Tribe Village, White Temple, dan Golden Triangle. Tapi siapa sangka Doi Tung, atau Gunung Tung, merupakan hasil kerja nyata seorang HRH Princess Mother Sangwan Mahidol diusianya yang ke 87 tahun. Saat menginjakkan kaki di Chiang Rai Airport, suasana airport begitu unik, airport sederhana dihias banyak bunga anggrek warna warni dengan karpet hijau mengilustrasikan Chiang Rai yang begitu subur. Keluar airport, semua orang yang saya temui sangat rendah hati, menyapa selamat sore, apakah kamu membutuhkan taxi, dan tidak ada sama sekali yang memaksakan diri, semua normal, friendly, dan memberikan kenyamanan terhadap turis. Dengan membayar 200 Baht, saya melakukan perjalanan dari Airport ke downtown. Sekeliling Chiang Rai Province, hijau, bersih, dan teratur, berbeda sekali dengan border area IndoChina lainnya yang kadang terbengkalai. Karena teracuni oleh kata – kata Mae Fah Luang, yang artinya The Royal Highness From The Sky, sukses mengubah itinerary saya yang tadinya ke White Temple menjadi ke Doi Tung. Doi Tung, dulunya merupakan daerah hijau dengan banyak hutan, kemudian penduduk datang dari berbagai suku, tidak mempunyai nationality, tidak berpendidikan, tanpa infrastruktur. Untuk hidup mereka […]
Tahun lalu, iya tahun lalu.. saya kepincut tiket murah 120rb KL – CGK maksudnya ya beli aja gitu entah mau pergi ke mana.. ternyata seiring berjalannya waktu dapatlah tiket ke Thailand, KL – BKK 160rb, Bangkok – Chiang Rai 80rb, dan Chiang Rai – KL 500rb, sementara CGK – KL nya jatuh diangka 150rb.. Alhamdulillah… akhirnya lengkap saya mau ke ke mana. Sebenernya sih saya ngga terlalu suka sama Thailand, terlalu massif, terlalu mainstream, terlalu over *coba artiin sendiri*. Padahal rata – rata orang Indonesia, plesiran ke Thailand itu populer banget. Berhubung tiket udah lengkap dan saya cuma punya 5 hari di Thailand. Sorry jack saya mah perginya bukan ke Bangkok, Chiang Rai adalah tujuan utama saya. yes, apalagi kalo bukan tergoda liat si putih cantik Wat Rong Khun. Dari dulu saya cukup penasaran dengan kuil ini, kenapa dibuatnya putih semua ya.. Dan alasan lainnya adalah, kuil di Bangkok beserta Grand Palace nya gede banget dan keren kan.. jadi pergilah kita ke yang kecil – kecil dulu ya.. biar ga shock pas liat yang gedean. Setelah Wat Rong Khun, tentu saja saya pingin juga donk liat ke Golden Triangle, Siapa sangka Asia Tenggara punya Golden Triangle, karena yang saya tau […]
Tau ngga yg paling susah dalam travelling itu apa ? CHOOSING DESTINATION. Ini yang terjadi baru – baru ini, bikin saya malas ngapa-ngapain, setiap hari cm liatin kalender. Selain counting down the days i will go, juga ngitung itinerary yang udah kadung acakadut ini. mungkin ini yang dinamakan “Choice Overload” Berapapun kita punya waktu, 2 minggu, 3 minggu ataupun 1 tahun, menentukan kemana mau pergi adalah hal yang paling sulit. Karena keterbatasan waktu maka biasanya pengurangan tempat yang dikunjungi dari top 10 destination di suatu daerah adalah menjadi pilihan terakhir. Mungkin kita mau mencoba hal baru, tapi kita ngga tau apa yang sebenernya diinginkan, karena pilihanny banyak. Bagaimana cara milihnya, bagaimana kita bisa tau kalau pilihan kita itu benar. Biasanya kalau sudah begini penentuanny adalah hal yang paling disuka. Tapi kalau tidak ada yang disuka, biasanya pilihannya jatuh pada ke tempat populer dan mainstream. Okay, jadi intinya begini : Kita pasti selalu dibanjiri oleh pilihan, tempat tujuan itu selalu lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang kita punya. List tempat tujuan selalu membuat kamu lebih memperpanjang waktu untuk travel, bukan mempersingkat. Jadi, calm down. Memang begitu harfiahnya. Ngga usah nentang. Terima aja. Mungkin beberapa orang lebih senang dengan go with the […]