Jalan – jalan keluar negeri memang memberikan pengetahuan tentang siapa tokoh yang sangat berjasa di sana. Sebut saja Mahatma Gandhi di India, Chairman Mao di China, Ho Chi Minh di Vietnam, Aung San Suu Kyi di Burma, dan saat saya pergi ke Thailand, Princess Mother Sangwan Mahidol yang menjadi bintang paling terang di negaranya.
Sebelum ke Thailand, saya tidak pernah tau siapa Princess Mother ini, saya taunya hanya Royal Palace di Bangkok, dan pasar Chatucak. Itu saja sepertinya. Saya tidak pernah peduli dengan tokoh di belakangnya. Yah yang namanya raja, paling hidupnya ya gitu – gitu aja. Tidak jauh dari memberikan bantuan kepada yang tidak mampu dan anak – anaknya diharuskan mengikuti wajib militer.
Tapi setelah saya ke Royal Villa di Doi Tung, saya mulai mengenal Princess Mother, kisahny bagaikan dongeng. Semua kisah hidup, dan kata – kata inspiratifnya dikutip dan dipajang di Museum modern dengan sentuhan high technology bernama Hall of Inspiration.
Dari luar Hall of Inspiration tampak sederhana, agak gersang malah, dibandingkan dengan taman belakangnya Mae Fah Luang. Entrance ticket 90 Baht, museum full AC, lumayan untuk sejuk – sejukan setelah keliling taman.
Masuk pertama kali ke Exhibitionny akan terpampang foto – foto Raja Thailand King Bhumibol Adulyadej, dan ibuya Princess Mother Sangwan Mahidol.
Princess Mother, Sangwan Mahidol terlahir sebagai rakyat biasa. Bapaknya seorang pandai besi emas. Saat Sangwan kecil berumur 9 tahun, kedua orang tuanya meninggal, dan Sangwan hidup bersama saudaranya. Ibunda Sangwanlah yang mengajarkan Sangwan kecil untuk mencintai buku. Dan Sangwan selalu mengisi waktu luangnya untuk membaca buku – buku yang dia pinjam dari teman – temannya. Sangwan juga sangat curios dengan banyak hal, yang membuatny selalu ingin mengexplorasi lebih.
Sangwan tinggal bersama kerabatnya yang berprofesi sebagai pengasuh di kerajaan Thailand. Sangwan mendapatkan beasiswa untuk sekolah di nursery pada umur 13 tahun, dan pada akhirnya dia mendapatkan beasiswa dari kerajaan Thailand untuk menuntut ilmu keperawatan di US, dan ketika pulang diharapkan semua murid yang mendapatkan beasiwa dapat berbakti dan membangun negeri. Pembiayaan tempat tinggal dan sekolahnya diberikan oleh Prince Mahidol Adulyadej, her future husband.
Dari perkawinanny Princess Mother dikaruniai seorang puteri dan 2 orang putera, Princess Galyani Vadhana, Prince Ananda Mahidol, dan Prince Bhumibol Adulyadej (Raja Thailand sekarang). Sayangnya King Mahidol Adulyadej mengalami gagal ginjal dan meninggal di usia yang sangat muda 29 tahun. Hal ini membuat Sangwan menjadi single mother untuk ke-3 anaknya.
Sangwan tinggal di Laussane, Switzerland, tanpa nama kerajaan. Beliau membesarkan anaknya tanpa spesialisasi, bahkan para tetangga dan teman – teman anaknya tidak tahu bahwa saat itu Prince Ananda Mahidol telah dinobatkan sebagai Raja Thailand diusianya yang ke 9 tahun.
Princess Mother dan suaminya memang senang membuat kegiatan humanity, seperti mengajarkan membuat tenun sendiri, berkebun, dan mengadakan medical check up keliling di desa – desa. Bahkan di masa tuanya beliau disebut sebagai The Busy Finger, karena banyak sekali kegiatan yang beliau lalui. Salah satu project yang paling nyata dilihat adalah Mae Fah Luang Sustainable Development Project, yang menyulap Doi Tung dari ladang opium menjadi daerah subur yang tidak hanya membangun tanah sekitar tetapi juga mengedukasi penduduk sehingga dapat hidup layak. Tidak aneh jika Golden Triangle, sangat bersih dan teratur, padahal biasanya daerah perbatasan itu terkenal dengan kumuh dan terbengkalai. Sepertinya saya harus ke Udon Thani untuk melihat keadaan sekitar, apakah daerah perbatasan di sana juga seapik Golden Triangle.
Cerita kehidupan Mahidol Family, bagaimana mereka membangun karakter ke – 3 anaknya, bagaimana membuat ke – 3 anaknya mencintai negerinya walaupun mereka besar di Eropa. Bagaimana project dibangun, apa latar belakang project, dan siapa yang bergabung bersama Princess Mother, diceritakan dengan sempurna di Hall of Inspiration. Termasuk alasan mengapa King Mahidol memilih Sangwan untuk dijadikan istrinya, bagaimana beliau meminta izin kepada ibundanya karena memilih Sangwan yang orang biasa untuk dijadikan pendamping hidup.
Namanya saja Hall of Inspiration, maka semua kata – kata inspiratif hasil interview Princess Mother, King Bhumibol pastinya overwhelmed di setiap sudut museum. Jadi buat yang sering down, galau melulu, yang sering ngeluh lebih baik jalan – jalan ke sini cari inspirasi. And trust me, you will fall in love with Princess Mother, dan ngga salah kalau foto beliau banyak sekali dipajang di jalan – jalan di Thailand.
Bagaimana cara ke Hall of Inspiration
By Bus,
Naik bus ke Mae Sai, lalu dari Mae Sai naik Soengthaw ke Doi Tung
By Taxi,
Negotiable 800 Baht – 1000 Baht
7wa0mf
7dmn3e
kmxmbg
v0k9m7
q10ntz
wye36b
x4iyny
qflb87
jus1br
nhpb9r