Backpacker ke Jepang memang lumayan mahal, mau diirit – irit bagaimanapun tetap mahal. Memang negara ini standard hidupnya di atas garis kenormalan dompet saya. Dan untuk pergi – pergi kita tidak bisa membandingkan harga di negara 1 dengan negara lain apalagi antara negara underdevelop dengan negara maju macem Jepang ini. But here i explained some, what’s happening in Japan. 1.What about the food Makan di Jepang emang enak – enak semua. Mau yang gorengan, yang rebusan dan mentahan.. enak sumpah!! Masalah yang pertama muncul adalah, halal ngga ya ? – Ngga!! Yang ke-2 harganya berapa cuy, sambil lirik dompet, pastinya sih mahal… Waktu saya pertama kali mendarat di Kansai, saya langsung ke Tennoji Park, kawasan saya menginap. Karena lapar dan dingin, dan teman saya bilang kl takoyaki itu asalnya dari Osaka, saya langsung keluar dari guest house dan cari penjual Takoyaki. Akhirnya saya nemuin kedai takoyaki, dan liat daftar menu. dia jual 400yen untuk 8 tako, atau 300 yen untuk 6 tako. (rate 1 JPY = 125 IDR) kebayang donk 8 tako yg cuman telur doank itu harganya 50,000 rupiah. Akhirnya saya beli sambil misuh -misuh dalam hati, sialan.. gede banget nih untungny si obasan. Keesokan harinya, saya pergi ke Osaka castle, […]
- Home
- Archives for 2016
Waktu saya pergi ke Manakamana Temple di Gorkha, saat beristirahat di salah satu kedai yang cukup teduh sambil menikmati Coca Cola, tiba – tiba si owner toko dikunjungi oleh orang kaya Nepal. Kira – kira si keturunan kaya itu bilang ke si owner “Bang, saya mau duduk di sana 8 orang” sambil nunjuk tempat duduk saya. Alhasil dalam kurun waktu kurang dari 3 menit, datanglah si owner, bicara dengan teman saya “Bhai, ini tamu mau duduk di sini, lo orang pindah ke tempat sebelah ya” padahal tempat sebelahnya panas bo! Sambil bengong heran kenapa kok gw disuruh pindah.. dan karena masih kecapekan, berdirilah saya.. lalu tamu – tamu orang kaya itu, bilang “Thank you..” saya jawab, “What is going on in here, this is not polite at all” dan teman saya cuma bilang “Udah, kamu ngga ngerti, ok kita pindah”, “OK, tapi saya ga mau bayar minuman saya, mereka harus bayar minuman kita. Lha kita belum selesai duduk duduk kok diusir, emang mereka udh reserve ini tempat?” saya membantah, dan teman saya hanya menjawab “This is Nepal, you don’t understand, ok we move now!”. Usut punya usut ternyata itu orang kaya kastanya tinggi coy… jadi si tukang toko pun takut, […]
Karena tergoda tiket murah ke Jepang, akhirnya saya beranikan diri untuk membuat visa Jepang. Maklum passport saya masih tergolong yang passport tanpa Chip sehingga tidak bisa mendapatkan e-waiver sticker untuk keluar masuk jepang sesuka hati selama 3 tahun. Untuk pembuatan visa sendiri saya tidak menggunakan agen tour, karena saya lihat persyaratannya masih sama dengan pembuatan visa lain. Malah lebih mudah karena saya bekerja di Perusahaan Jepang. Di web Embassy Jepang dijelaskan pengecualian salah satunya adalah untuk karyawan yang bekerja di Perusahaan Jepang ataupun Joint Venture antara Jepang – Indonesia tidak perlu memberikan Mutasi Rekening 3 bulan. Jadi dari keterangan tersebut saya tidak memprint rekening koran, saya hanya membuat pernyataan dari kantor kalau saya akan pergi ke Jepang tanggal sekian hingga tanggal sekian, dan akan kembali ke Indonesia saat vacation tersebut berakhir (kembali ke Indonesia lho ya, bukan ke kantor..hehe). Lalu saya minta tanda tangan presdir saya yang notabene memang Nihon-Jin (orang Jepang). Yah percaya tidak percaya, presdir saya saat itu menandatangani surat referensi tersebut padahal saat dihari ke-3 pemrosesan visa, saya sudah tidak bekerja lagi di perusahaan tersebut. Makasih ya Sachou… Karena sempat was – was nanti bakalan disuruh balik lagi untuk kelengkapan dokumen, akhirnya saya print mutasi dari internet […]
Ke Nepal itu ngga cukup sekali, dan korbanny yang kena sihir ini udh banyak. Saya pun sekarang punya banyak kenalan dengan orang yang sudah lebih dari 2x bolak balik ke sana. Intinya Nepal itu luar biasa, sayapun ikut keracunan, padahal udh memantapkan diri untuk tahun depan aja ke sana lagi, tapi pas liat tiket promo, hatikupun payah pendiriannya, jadilah itu tiket ke issue untuk Oktober 2016. Sebelum ke Himalaya, saya tidak pernah trekking. Jadi trekking pertama saya itu ya di Himalaya sana, ke Muktinath 3800 mdpl, mungkin lebih tinggi sedikit dari Bromo kalau di sini. Waktu saya di Muktinath saya benar – benar merasa Dunia ini luas sekali, dan banyak orang dengan berbagai diversity dan latar belakang. Saya bertemu banyak tourist dengan bahasa antah berantah, saya juga bertemu orang turunan India, turunan Tibet, bahkan keduanya. Saya melewati carut marut Kathmandu, ketenangan Pokhara, dan berjalan di daerah kering Mustang Region. Trip ke Nepal bulan Mei lalu yang membuat saya melihat dunia ini lebih berwarna. Sekarang saya kemana – mana lebih sering jalan kali, ah cuma 3 kilo, jalan pelan – pelan juga sampai. Jalan – jalan ke Negara lain juga jadi lebih pede, pokoknya setelah trekking itu dan bertemu orang – […]
Mungkin kalo Air Asia ngga ada di dunia ini, saya ga bakalan keliling IndoChina. Cuma Air Asia yang senantiasa mendukung perjalanan saya dengan promo spektakulernya. Gimana ngga spektakular coba, Jakarta – Kuala Lumpur bisa didapatkan dengan 160.000 IDR, Jakarta – Singapore 150.000 IDR, Kuala Lumpur – Bangkok 120.000 IDR, Bangkok – Chiang Rai 80.000 IDR. Jadi siapa yang bilang kl saya adalah OKB (Orang Kaya Baru) ?? No Man… Saya cuma memanfatkan kesempatan yang diberikan maskapai yang sering dihina – hina oleh penumpangnya lantaran sering delay dan cancel penerbangan, juga dihina para bule gegara kaki mereka mentok kursi depan, *kesian deh lo!! Ketika kamu naik Air Asia, ya ngga usah banyak tuntutan, yang namanya Budget Flight, jangan ngarepin yang namanya gratis makan (makan di AA, kiranya 50.000 IDR), kursi macem bus antar kota antar propinsi, dan ngga punya bagasi. Bagasi di Air Asia itu bisa minimal 200.000 IDR lho, sekarang bayangin.. jika saya pergi ke Vietnam pesawat itu minimal beli bagasi 2x, untuk Ho Chi Minh City – KL 200.000 IDR lalu KL – CGK 200.000 IDR , total udah 400.000 IDR doank. Buat traveller kere macem saya keluarin duit 400.000 IDR buat bagasi.. mending saya beli tiket lagi ke […]
Jalan – jalan keluar negeri memang memberikan pengetahuan tentang siapa tokoh yang sangat berjasa di sana. Sebut saja Mahatma Gandhi di India, Chairman Mao di China, Ho Chi Minh di Vietnam, Aung San Suu Kyi di Burma, dan saat saya pergi ke Thailand, Princess Mother Sangwan Mahidol yang menjadi bintang paling terang di negaranya. Sebelum ke Thailand, saya tidak pernah tau siapa Princess Mother ini, saya taunya hanya Royal Palace di Bangkok, dan pasar Chatucak. Itu saja sepertinya. Saya tidak pernah peduli dengan tokoh di belakangnya. Yah yang namanya raja, paling hidupnya ya gitu – gitu aja. Tidak jauh dari memberikan bantuan kepada yang tidak mampu dan anak – anaknya diharuskan mengikuti wajib militer. Tapi setelah saya ke Royal Villa di Doi Tung, saya mulai mengenal Princess Mother, kisahny bagaikan dongeng. Semua kisah hidup, dan kata – kata inspiratifnya dikutip dan dipajang di Museum modern dengan sentuhan high technology bernama Hall of Inspiration. Dari luar Hall of Inspiration tampak sederhana, agak gersang malah, dibandingkan dengan taman belakangnya Mae Fah Luang. Entrance ticket 90 Baht, museum full AC, lumayan untuk sejuk – sejukan setelah keliling taman. Masuk pertama kali ke Exhibitionny akan terpampang foto – foto Raja Thailand King Bhumibol Adulyadej, […]