• HOME
  • TOUR PACKAGE
  • WHY TRAVEL WITH US
  • ABOUT ME
  • CONTACT
  • Home
  • Life Thoughts
  • Belt and Road Initiative – Beijing State of Mind
January 15, 2019

Belt and Road Initiative – Beijing State of Mind

Life Thoughts

Di tahun 2018, kami memang melakukan perjalanan yang tidak serta merta untuk mengubah foto profil fb atau menaikan pamor di Instagram. Saat itu kami menelusuri Nepal, Tibet, India, Sri Lanka, Maldives, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan. Tujuan kami untuk melihat Himalaya Region dari sisi lain dengan orang – orang dan kebudayaan berbeda, menelusuri Silk Road dari sisi terdekat mainland China. Tentunya perjalanan kami tidak terus – terusan serius seperti tulisan di bawah, kami juga pergi ke tempat terkenal yang kiranya membuat teman – teman lebih mudah berkunjung ke negara – negara ini. Namun ada cerita yang menjadi pembahasan menarik di setiap perjalanan kami tahun itu, peran China sangat besar terhadap negara – negara yang kami lewati. Dan membuat kami berfikir, ke negara kami sendiri.

China Belt and And Road Inniciatives, atau disebut juga sebagai One Belt One Road, saya singkat menjadi OBOR, adalah sebuah project China untuk mensetralkan ekonomi seluruh dunia terpusat di Beijing. Project ini tergarap sangat cepat sejak 2013, dibawah presiden Xi.

Project ini sangat besar, dan ambisus, dan akan merubah hampir semua tatanan perekononian dunia *lebay ngga sih saya. Intinya begini, China akan mengambil peran terpenting untuk perkembangan ekonomi, dimulai dari distribusi perdagangan, infrastruktur, keamanan, maritim, hingga fasilitas teknologi informasi.

“All Roads Used to Lead to Rome. Today, They Lead to Beijing”

—Peter Frankopan

Hal pertama yang saya sadari saat perjalanan saya di Nepal, 3 tahun lalu. Di saat gempa yang meluluh lantakkan beberapa district, negara di kaki himalaya itu mempunyai electricity crisis, jalanan hancur, pun ditambah blokade barang impor masuk diperbatasan India. Listrik di Kathmandu saat itu dimatikan mulai jam 10 malam, hingga 6 pagi. Hotel – hotel menggunakan genset, dan dinyalakan mulai jam 12 malam. Internet agak sulit tersambung karena listrik mati, jika musim dingin, lebih parah lagi, terlebih anak pulau seperti kami tidak tahan udara gunung yang extreme. Setelah 1 tahun kemudian, Himalaya mulai naik kembali, mereka mendapatkan dana untuk membangun pembangkit listrik tenaga air, dan pembuatan Dam Dam besar di beberapa wilayah. Dan taukah kalian, uangnya dari mana ? CHINA!

Nepal, sekarang penghasil Listrik tenaga air terbesar se Asia, dan mereka mampu mengekspor pasokan listrik ke China. China pun makin sayang dengan Nepal, dan berjanji setia *cie… Project selanjutnya adalah, China membangun akses jalan Tibet – Nepal Friendship Highway. Di mana jalan ini akan langsung menghubungkan Tibet Lhasa hingga Kathmandu Nepal. Bagusnya, distribusi logistic dan expor impor China via Tibet, kini semakin mudah. Nepal yang landlock country, kini mempunyai akses pengiriman barang ke China Port, dibandingkan lewat India Port (udah jauh, mahal, ngeselin pulak orangnya). Namun terdapat sisi negatif dari kedekatan China dengan Nepal. China yang memang kaya dari sananya, semakin mempunyai hak asuh Nepal, tidak terkecuali. 8 km dari perbatasan di sisi negara Nepal, sudah masuk tentara China, untuk alasan keamanan. Belum lagi regulasi Tibetan refugee yang makin ketat. Mereka sampai saat ini tidak bisa mendapatkan pekerjaan, tidak juga mendapatkan Nepal citizenship, bahkan kartu pengungsipun sulit untuk direlease.

Di sisi Tibet, pembangunan wilayah terlihat lebih ambisius dan mencapai puncaknya. China invasion terhadap tanah Tibet, memang bukan baru kemarin, tetapi hampir seluruh lahan di Tibet tidak terlewat dari bidikan Beijing. Tibet memang mejadi jalur terpendek China untuk mengakses laut dari sisi barat. Memangnya China punya laut di barat ? coba buka peta. Iya, memang China tidak mempunyai laut dr sisi barat sana, tp jgn lupa ada negara yang kehidupannya 11 12 dengan Nepal, Pakistan! Untuk mencapai Pakistan ini, mau tidak mau lahan Tibet memang harus dibebaskan, dan para Tibetan harus di Chinanisasi untuk menerima perubahan. Jangan kaget kalau kamu melihat jalanan Pakistan mulus cakep, dan border China tampak megah.. *saya pasti taulah, walau belum pernah ke sana. Sebenarnya di Tibet, China sudah menang banyak, bayangkan Tibet itu punya Emas, Uranium, Bahan baku untuk baterai di iPhone dan Samsung, lahan pertanian Tibet juga luas, kalau kamu jalan2 ke Tibet, kamu bisa kagum dengan luasnya pertanian walaupun lahannya berada di atas ketinggian 3000 meter. Belum lagi Tibet punya Glacier, dan gunung2 diatas 6000 meter, yang otomatis Tibet dialiri air jernih dari Great Himalaya. Untuk cadangan air di masa depan ? Hey, China punya kerannya. Tibetan Glacier itu bisa kasih minum nyaris seluruh mainlandnya ASIA. Jika China nantinya pelit, keran itu tinggal ditutup, haus lah kita.

Saat kami di Colombo – Sri Lanka, kami terpesona dengan kotanya yang bersih, teratur, penduduk yang beradab, rapih, gedung – gedung tinggi mulai menjulang. Perekonomian terlihat berkembang. Colombo tampak seperti seperti little Singapore. Mobil mewah seliweran, tidak jarang mobil super mewah sama2 berada dijalanan ibu kota bersebelahan dengan Tuk Tuk India. Saat kami berada di Colombo, Presiden Jokowi sedang berada di sana juga, sambutannya meriah sekali, kok ya saya jadi bangga jadi orang Indonesia. Saya kira Indonesia menjadi negara panutan yang memang patut dicontoh orang Sri Lanka, ehh.. ternyata seminggu kemudian, Perdana Menteri Singapore datang juga, dan sambutannya lebih meriah lagi. Saya seketikan ngga jadi bangga sama Indonesia. Saat itu saya cukup kaget melihat Colombo, ada pembangunan manmade island dan resort tepat di depan gedung parlemen di ibu kota. Projectny besar sekali, seperti Meikarta lah cita cita mulianya itu, tp ternyata pembangunannya terhenti, tahu kenapa? Sri Lanka terlilit hutang dengan China. Terdapat pembangunan Port di sisi selatan Sri Lanka yang katanya mereka tidak bisa bayar. Entah bagaimana kontraknya, intinya port jatuh ke tangan China, dan tidak hanya akan digunakan untuk port singgah pengiriman, tetapi juga basis maritimny China, so kita sudah tau siapa penguasa laut Hindia itu selanjutnya. Sang Negara kuat ASIA Selatan, India, geram mendengar kabar ini, karena kontrak yang bernasib sama juga terjadi di depan gedung Parlemen, dan jika pun lahan itu digunakan untuk maritim, gawat juga, karena lokasinya yang benar – benar face to face dengan India.

Kasus Maldives, sama dengan kasusnya Sri Lanka, coba kamu buka google map, atau maps.me, lalu zoom in ke pulau Hulhumale dan Male, kamu akan melihat jembatan penghubung antar pulau, namanya Maldives – China Friendship Bridge (gileee jauh amatt), jembatan ini sepaket dengan manmade island Hulhumale dan pembangunan airport. Saat kami di sana, Male sedang konflik, saya maklum negara ini terlalu rapuh. Negaranya kecil, tidak punya penghasilan apa – apa. Jika traveloka di iklannya bilang Maldives punya seafood yang best, saya bisa bilang, Maldives cuma punya Tuna, iya itu pun tuna kaleng. Import pulak. Bohong banget itu traveloka. Hampir semua bahan makanan Maldives itu import, jangan heran kl kamu k sana bisa ketemu biskuat di supermarket. Maldives saat ini terlilit hutang juga dengan China, dan lagi – lagi, kontraknya adalah pembangunan port, dan saat port jatuh ke tangan China, maka China berhak untuk membangun maritim di sana. Pernah ngga terbersit kenapa China malah melihat negara – negara skala kecil begini ? ternyata pilihan mereka itu tepat, buktinya… kreditny macet. Dan jika memang China menduduki 2 negara itu, shipment barang dari China akan lebih murah. Coba bayangkan kirim barang ke Eropa lewat darat, ada berapa tarif pajak yang harus dia bayar saat melewati negara negara tersebut. *coba buka peta lagi.

Ini sebenarnya yang dibilang, Jalur Sutera itu membuka peradaban baru. Dahulu kala kamu tau ngga kenapa si Colombus melakukan perjalanan laut ke India ? Karena dia mau dagang! Tau ngga, kenapa si doi ngga lewat darat ? Karena pajak di negara negara persia itu MAHAL! Nah konsep yang sama digunakan oleh China dalam merealisasikan One Belt One Road ini. One Belt, dideskripsikan sebagai jalur darat, dan One Road sebagai jalur lautnya. Keren banget kan cita – citanya ? Coba bandingin sama negara kita, ngurusin LRT aja ngga kelar – kelar.


Kami pergi ke Uzbekistan dan Kyrgyzstan tahun lalu, Uzbekistan yg saya kira mempunyai teknologi dan infrastruktur adopsi Rusia, ternyata salah, dari China juga. Jalur Silk Road ini bukan lagi jalanan Unta ataupun keledai, tp sudah bertransformasi, bukan lagi mobil yang lewat, tp di sana tertanam pipa gas, sepanjang Amu Darya River. Silk Road kini, bukan hanya perjalanan sebuah komoditi sutera, tp juga membuka komoditi vital lain si negara uncle Xi. Makanya saya lebih sering menyebutnya Iron Silk Road. Kyrgyzstan menyimpan cerita yang sama, negara yang berbatasan langsung dengan China, kini mempunyai project Teknologi Informasi dengan negara itu. Tidak heran jika kamu ke Kyrgyz, Internet cepat sekali dibanding negara tetangganya. Jalanan juga mulus… Kyrgyzstan yang memang special, sama seperti Nepal. Letak Kyrgyz mengunci Xinjiang Autonomous Region, akan membawa manfaat untuk China mempermudah kontrol area mayoritas muslim itu.

Pada saat China memberikan peluang untuk membangun transportasi di beberapa negara, sebenarnya China membuka peluang yang lain untuk berkembang. Teknologi Informasi, pembangunan fasilitas, pembukaan target market baru, serta perkembangan innovasi produk. Hanya saja, project ini terkadang diambil oleh para penguasa yang memang belum mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Contoh, Sri Lanka. Negara ini korupsinya tinggi sekali, saking ngga punya uangnya itu negara, nyalain lampu di kantor walikota dan gedung parlement saat besoknya mau Independence day aja ngga. Rakyat juga sudah mulai tidak respect terhadap negaranya sendiri. *sama ky saya.

Kamu pernah ke Eropa ? Jangan foto – foto di Menara Eiffel doank, coba temukan apa cerita si OBOR ini, di Balkan, hingga Eropa Barat. Tidak punya kesempatan ke Eropa? lihat negara kamu sendiri, bagaimana peran si OBOR terhadap Indonesia, akan makin makmur seperti si negara penggagas, atau malah lepas seperti SriLanka?

For you to think, because Travelling is a journey to know more about your motherland

– Nina Muthmainah

Previous Post
Himalayan Rhapsody 3 – Tibet Autonomous Region
Next Post
Planning to Tibet, Here What You Should Prepare

Nina

--

You May Also Like

Bagaimana Gaya Travelling Kamu ?
January 19, 2017

Bagaimana Gaya Travelling Kamu ?

No Image
December 17, 2016

Kursus Bahasa Inggris di EF Adults, Harga dan Placement Test

Tinggal di Rural Area Nepal, Rasuwa – 2
December 8, 2016

Tinggal di Rural Area Nepal, Rasuwa – 2

No Image
December 7, 2016

Travel in Fearless

Tinggal di Rural Area Nepal, Rasuwa – 1
November 22, 2016

Tinggal di Rural Area Nepal, Rasuwa – 1

The Fail of Travelling
November 19, 2016

The Fail of Travelling

Comments (12)

  1. g2zqru

    Reply
    Get free iPhone 15: http://kasokapolytechnic.com/upload/go.php hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf* - November 13, 2023
  2. a1zi9e

    Reply
    Reminder; Operation 1.82536 BTC. Verify > https://telegra.ph/Go-to-your-personal-cabinet-08-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - October 12, 2024
  3. fkuuty

    Reply
    Message; Transfer #LB10. NEXT =>> https://telegra.ph/Go-to-your-personal-cabinet-08-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - October 18, 2024
  4. 6xuohw

    Reply
    You got a transfer from user. Continue > https://telegra.ph/Go-to-your-personal-cabinet-08-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - October 27, 2024
  5. 3tp9yv

    Reply
    Notification- Withdrawing №BS79. NEXT > https://telegra.ph/Go-to-your-personal-cabinet-08-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - November 5, 2024
  6. 9oy9fb

    Reply
    You have a gift from us. GЕТ >>> https://telegra.ph/Go-to-your-personal-cabinet-08-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - December 14, 2024
  7. duwdjb

    Reply
    You have received 1 message(-s) № 637. Read > https://telegra.ph/Ticket--9515-12-16?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - December 21, 2024
  8. 6many2

    Reply
    You have received 1 message № 634. Open > https://telegra.ph/Message--2868-12-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - January 1, 2025
  9. ks5ydr

    Reply
    You have received 1 email # 298. Open >> https://telegra.ph/Message--2868-12-25?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - January 15, 2025
  10. yjzlrf

    Reply
    Email- TRANSACTION 0,7552904 bitcoin. Go to withdrawal => https://telegra.ph/Binance-Support-02-18?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - March 7, 2025
  11. nj64d5

    Reply
    Ticket: Transfer NoCQ77. WITHDRAW =>> https://telegra.ph/Binance-Support-02-18?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - March 12, 2025
  12. qstyo4

    Reply
    + 1.31909 BTC.GET - https://yandex.com/poll/enter/BXidu5Ewa8hnAFoFznqSi9?hs=95c342033e2ba581de4ab7ddcff88caf& - May 31, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

About

Nina

Nina

Categories

  • India (1)
  • Iran (2)
  • Japan (2)
  • Life Thoughts (12)
  • Nepal (23)
  • Open Trip (6)
  • Thailand (4)
  • Tibet (6)
  • Travel Ideas (5)
  • Travelling Tips (4)
  • Uncategorized (1)
  • Uzbekistan (1)
  • Vietnam (3)
  • Visa (1)

Latest Post

tibetan land outside the autonomous region, can it be survived ?
September 9, 2020
Jalur Sutera – UZBEKISTAN
September 12, 2019
Planning to Tibet, Here What You Should Prepare
Planning to Tibet, Here What You Should Prepare
February 9, 2019
Belt and Road Initiative – Beijing State of Mind
January 15, 2019
Himalayan Rhapsody 3 – Tibet Autonomous Region
Himalayan Rhapsody 3 – Tibet Autonomous Region
Himalayan Rhapsody 3 – Tibet Autonomous Region
Himalayan Rhapsody 3 – Tibet Autonomous Region
December 21, 2018

Archives

  • ►2020 (1)
    • ► September (1)
      • tibetan land outside the autonomous region, can it be survived ?
  • ▼2019 (3)
    • ▼ September (1)
      • Jalur Sutera - UZBEKISTAN
    • ▼ February (1)
      • Planning to Tibet, Here What You Should Prepare
    • ▼ January (1)
      • Belt and Road Initiative - Beijing State of Mind
  • ►2018 (3)
    • ► December (2)
      • Himalayan Rhapsody 3 - Tibet Autonomous Region
      • Himalayan Rhapsody 2 - Reaching Lhasa
    • ► May (1)
      • Himalayan Rhapsody 1 - Knowing Tibet
  • ►2017 (14)
    • ► November (1)
      • INDIA - Ladakh, A Journey to the Land of Lamas
    • ► June (1)
      • OPEN Trip to Nepal 6D/5N - Kathmandu - Pokhara - Australian Camp (2018)
    • ► May (2)
      • IRAN - A Glimpse into Persian History
      • Knowing These Before You Go to IRAN
    • ► April (1)
      • Plan to Do Individual Trek to Himalaya, These What You Should Prepare
    • ► March (7)
      • Namaste Nepal! Day - 7, It is Hard to Say Goodbye
      • Namaste Nepal! Day - 6, One Day Trek to Dhampus
      • Namaste Nepal! Day - 5, Sightseeing vs Shopping in Pokhara
      • Namaste Nepal! Day - 4, The Wheels on The Van Go Round and Round
      • Namaste Nepal! Day - 3, When they expected a thing from you at Swayambhu, and Feel Breeze in Lalitpur Patan
      • Namaste Nepal! - Tour Day 2 - Nagarkot to Shivaratri
      • Namaste Nepal! Open Tour with StalkingNina on February 2017 - Day 1
    • ► January (2)
      • Bagaimana Gaya Travelling Kamu ?
      • Open Trip Tibet - Nepal Overland Tour with EBC North Face
  • ►2016 (30)
    • ► December (4)
      • Kursus Bahasa Inggris di EF Adults, Harga dan Placement Test
      • Open Trip to Nepal 6D/5N - Kathmandu, Pokhara, Nagarkot
      • Tinggal di Rural Area Nepal, Rasuwa - 2
      • Travel in Fearless
    • ► November (4)
      • Tinggal di Rural Area Nepal, Rasuwa - 1
      • The Fail of Travelling
      • Seberapa Mahal Travelling ke Jepang ?
      • Mari Kita Bicara Kasta
    • ► October (1)
      • Membuat Visa Jepang itu Mudah
    • ► September (3)
      • Nepal is Calling, Time to Discover Langtang Region
      • Ketika Air Asia Punya Promo
      • Hall of Inspiration, A Story About Mahidol Family
    • ► August (4)
      • Hill Tribes Village in Thailand, Between Humanity, Minority Tribes, and Tourism
      • Doi Tung Royal Villa, and Mae Fah Luang Sustainable Development Project
      • Siap - Siap ke Thailand Yuk!!!
      • Too Many Destinations, Where should I go ?
    • ► June (2)
      • How to Get Cheap Ticket
      • Jomsom - Muktinath, Trekking Through The Sacred Himalaya - 3
    • ► May (10)
      • Jomsom - Muktinath, Trekking Through The Sacred Himalaya - 2
      • Jomsom - Muktinath, Trekking through the sacred Himalaya - 1
      • Itinerary Nepal 8N9D
      • Meet Harikrishna & High Himalayan Community Projects Nepal
      • Pokhara - Escape from the Hectic Kathmandu
      • Pashupatinath Temple - 2, Sadhus and Their Life
      • Pashupatinath Temple - 1, between Culture, Dying and Reincarnation
      • Go Abroad Buat Apa ???
      • Why I choosed NEPAL as travel destination in South Asia
      • Cao Dai, Another Religion legalized in Vietnam
    • ► February (2)
      • War Remnants Museum, Ho Chi Minh City
      • Vietnam, First Impression!!

Tags Cloud

Annapurna Cambodia Cao Dai CaoDai Charity Chiang Rai Cremation everest God Goddess HHCP High Himalayan Trekking and Expedition himalaya Hindu Ho Chi Minh City Holyman India Iran Itineary Jomsom kagbeni Kathmandu Killing Field Machapuchare marpha Muktinath Museum Nepal Pashupatinath Phewa Lake Pokhara Refugee Religion Sadhu Shelter Shiva tara air Thailand Tibet Travel Trekking Vietnam Vietnam War VOA War Remnants Museum

Unlocking the existing world, because there always more to see than can ever be seen, and more to do than can ever be done

Nina

Nina

  • Home
  • Tour Package
  • ABOUT ME
  • Contact
  • Pages