Siapa sih yang ngga mau pergi ke Tibet? Tibet pernah menjadi negara sendiri, dan sekarang statusnya menjadi Autonomous Region under China. Tibet sekarang ini sudah tidak seperti Tibet jaman dahulu sepememimpinan Dalai Lama. Kota Lhasa sekarang sudah menjadi seperti kota – kota lainnya di China. Monastery terpenting di Tibet juga sekarang hanya tinggal beberapa saja di Lhasa. Thanks to China Development Project. Number of Monks di Tibet, kini juga turun drastis. Sampai kapan kebudayaan Tibet, dan semua tempat sucinya akan bertahan? no one knows. But this is the right time to visit Tibet, because Tibet won’t wait you to come.
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan jika ingin pergi ke Tibet
1. Choose your Tour OperatorPergi ke Tibet tidak bisa sendirian, karena Tibet merupakan daerah Autonomous Region. Jadi kamu selama di Tibet pasti harus ditemani local guide. Kamu bisa berjalan – jalan di Tibet sendirian hanya di Lhasa, karena permit kamu akan selalu diminta untuk pengecekkan, dan guide kamu harus selalu ada, kalau ngga ada, silahkan pulang ke negara masing – masing.
2. Tibet Membutuhkan China Visa dan Entry Permit
Karena Tibet sekarang menjadi bagian dari China, maka dibutuhkan China Visa, dan entry permit. Jika kamu akan memasuki Tibet melalui China, maka kamu harus apply visa China setidaknya 1 bulan sebelum ketibaan kamu di Tibet, setelah Visa China approve, copy visa China diberikan ke Tour Operator di Tibet, untuk dibuatkan Tibet Entry Permit. Tibet Entry Permit juga harus menyertakan itinerary perjalanan, jika kamu akan pergi ke Everest Base Camp, maka kamu akan dibuatkan Permit tambahan, begitu juga jika kamu akan melewati perbatasan Nepal, atau berpergian ke daerah lain di Tibet. Intinya, Itinerary kamu harus sudah fix mau ke mana, traveling gambling tidak bisa di Tibet. Untuk pembuatan Visa China di Indonesia, jangan pernah bilang kamu akan pergi ke TIBET, nanti kamu akan ditolak. Dan kamu tidak boleh menuliskan pekerjaan sebagai Jurnalis, karena Tibet sangat anti dengan Jurnalis Mancanegara.
Jika kamu masuk dari Nepal, maka Visa China dan Permit Tibet, hanya membutuhkan waktu 3 hari aktif, yang diperlukan hanya kamu harus berada di Kathmandu selama proses pembuatan Visa.
3. Cek Waktu Berpergian yang Tepat
Lhasa berada di ketinggian 3800 meter. Karena berada di ketinggian, kamu tidak bisa menyamakan dinginnya Lhasa dengan keadaan suhu yang sama jika berpergian ke Jepang. Kami tidak menganjurkan untuk berpergian ke Tibet saat winter. Jika suhu terbilang – 10 derajat, actualnya bisa -25 derajat. Dan kita tidak bisa menyamakan suhu -10 derajat di Tibet dengan suhu -15 di Jepang. in Tibet, even worst. Ingat Tibet berada di Ketinggian.
Tibet juga tutup 1 bulan di bulan Maret untuk memperinganti “Tibet Uprasing Day”. Dan terkadang terdapat Losar Festival di bulan Maret. Jika mau ke Tibet, Begining of Spring time of Autumn akan sangat menyenangkan, seperti pada bulan April dan October. Di 2 bulan ini masih low season di Tibet, Hotel masih murah, dan tourist lebih sepi. Mei – Juni, Peak Season di Tibet, Langit cerah, harga mahal, tapi turis banyak (susah exist buat foto). Tapi bagaimanapun cuaca yang hanya Tuhan yang tau, jika kamu pergi pas best season, ngga taunya d sana mendung dan ngga bisa lihat mt. Everest, ya jgn salahin Tour Leadernya. Mungkin artinya kamu harus kembali lagi.
4. Know your Body, Prepare for Altitude
Jika kamu berpergian ke Tibet, kamu harus mengerti bahwa kamu akan berada di ketinggian minimal 3800 meter. Artinya, walaupun kamu udh pergi keliling dunia, berenang sama dugong, ataupun berjemur di pantai Maldives, itu semua tidak akan ada artinya. Di ketinggian 3800 meter, oksigen level sekitar hanya 65% dan Oksigen saturatednya hanya 85%. Dan kebanyakan orang akan bermasalah start diketinggian ini.
Maka kenalilah Altitude Mountain Sickness Symptom, pencegahan dan bagaimana mengatasinya. Light symptom biasanya pusing dan mual, medium symptom akan mulai muntah mual, oksigen level di tubuh rendah, jantung memompa darah lebih cepat, terjadi pembengkakan di jari, kantung mata. High symptom, bisa terjadi penyumbatan di Otak, Paru – paru, sesak napas, dan pingsan.
Orang yang akan berpergian ke Tibet, harus selalu membawa obat Acetazolamide, dan mengenali symptom AMS ini. Udara dingin dan suhu extreme, juga menjadi salah satu pemicu Altitude Sickness, maka berpergian di Winter dan in low facility, selalu tidak disarankan. Jika kamu mempunyai penyakit lain seperti Jantung, Asma, Alergi, dll, harap ditanyakan efek ke dokter konsumsi obat tersebut. Karena kamu 100% pasti akan mengkonsumsi obat ini.
5. Persiapkan Outfit yang Benar
Jika kamu akan pergi ke Everest Base Camp, walaupun di Summer time sekalipun kamu tetap akan membutuhkan Winter Jacket yang wind proof. Persiapkan juga sepatu outdoor, kaca mata hitam, dan sunscreen. Selama di Tibet, kamu akan terpapar sinar Matahari lebih banyak dengan UV yang lebih tinggi.
6. Jaga Barang yang Kiranya Kontroversial
Tibet sangat sensitif, foto Dalai Lama tidak diperbolehkan di Tibet. Kamu juga tidak boleh bercerita atau bertanya tentang sisi kelam Tibet di bawah kepemimpinan China. Jika ketahuan, lisensi Tibetan Guide kamu bisa dicabut. Oh iya, buku Lonely Planet Tibet juga dilarang di sana. Kenapa? karena di halaman – halaman terakhir, authorny terlihat sekali pendukung free Tibet, hahahah…. *toss
7. Naik Kereta atau Naik Pesawat ?
Naik Kereta memang akan menggunakan salah satu kereta tertinggi di dunia. Qinghai Tibetan Railways. Dan akan melewati ketinggian 5000an. Tapi ngga ada yang bisa diliat, soalnya sampai di sana malam hari. Kalau ada yang bilang naik kereta nantinya bisa aklimatisasi, saya rasa tidak terjadi. Karena Soft Sleeper train diberikan oksigen tambahan (tekanan udara sama seperti kita naik pesawat). Sementara Hard Sleeper Train, oksigennya rebutan. Karena fasilitas minim maka di Hard Sleeper biasaya korban AMS nya lebih banyak. Nah…, Lebih baik terkena Altitude Sickness di Lhasa deh, karena rs dekat, apotek dekat, dan posisi sudah di hotel, mau ke toilet ga pake antri, mau tiduran guling2 juga bisa, dari pada kena di kereta, sengsara… *pengalaman*. Saran saya, naik PESAWAT! Jika mau naik kereta, naik pas pulang, saat tubuh sudah teraklimatisasi dengan baik.
Oh iya, Tiket kereta hanya dibuka 1 bulan sebelum departure. Hati – hati belinya.
Kayaknya segini dulu tips nya. Jika teman – teman mau pergi ke Tibet, bisa contact saya directly buat tanya2… bisa klik ke IG di pojok kanan atas, kirim message di bawah, atau buka facebook saya yah.
7bj85o
3cceg2
se9jw1
1e0n4b
0dyx5w