Bayangkan suatu masa dan tempat di mana manusia dari beragam negeri, kebudayaan, agama, perbedaan latar belakang, bekerja sama untuk mengungkap pengetahuan baru, memahami lebih banyak mengenai dunia, serta mengembangkan penemuan – penemuan baru dan menyebarkannya secara bebas dan terbuka. Satu dunia di mana sains adalah bahasa umum yang digunakan untuk permasalahan bersama. Satu dunia dimana kemajuan terjadi karena pertukaran ide, ilmu pengetahuan dan kerja sama. Zaman dan tempat seperti itu pernah ada, beberapa abad yang lalu, dan kini nyaris terlupakan. Pertukaran komoditi, diskusi keyakinan, penyebaran ilmu pengetahuan di jalur sepanjaang 11,000 km dari ujung Spanyol, Persia, hingga daratan Tiongkok. Orang menyebutnya sebagai Ancient Silk Road. Jaman keemasan di mana semua ilmu tata niaga, pajak, science, dan keagamaan melahirkan tokoh – tokoh super power dijamannya. Sebut saja kota Khiva, kota ini disebutkan berdiri 1500 tahun yang lalu dan menjadi salah satu daerah persinggahan Jalur Sutera. Khiva yang saat itu menjadi suatu oase digurun sekelilingnya, manjadi suatu tempat yg termahsyur dan disinggahi banyak orang. Khiva, tidak hanya menjadi tempat pertukaran komoditi niaga, hewan ternak, hewan berburu tetapi juga pertukaran ilmu pengetahuan, politik, agama dan keyakinan. Old Khiva Fortress, masih bisa dinikmati hingga saat ini sebagai great open air museum. Makam Emperor, Jami […]