Melewati 3 hari di Nepal, rasanya itu lamaaa banget. Ya karena kita tripny terlalu santai, ngga diburu sana – sini. Belanjaan peserta di Thamel sudah mulai terlihat mengambil space di bagasi. Lidah juga sudah mulai terbiasa dengan makanan ala – ala India. Yah.. walaupun kami lebih sering order western food. Hari ke – 4, kita mulai packing – packing barang untuk menginap 3 malam di Pokhara. Semua yang tidak diperlukan seperti baju kotor, oleh – oleh, dan barang2 yang useless, kami tinggal sementara di Thamel. Perjalanan ke Pokhara, start jam 8 pagi.. ya biasa lah ngaret dikit.. Pagi itu cuaca berkabut dan berawan, sepanjang jalan sudah tidak bisa melihat langit biru.. Duduk di posisi sebelah kanan pun tidak memberikan pemandangan gunung Ganesh Himal dan Manaslu. Syam, driver kami memang seorang yang sangat bertalenta. Dia sabar sekali dengan keadaan jalanan, bus – bus yang selalu meminta jalan di depan, terus menerus mengklakson dan membuat sakit kepala. Para supir bus ini hanya dia dan Tuhan yang tau mau stop atau belok kemana. Jalanan ke Pokhara juga beberapa kali menyempit dan harus bergantian lewat dari 2 arah. Jalanan berbatu, dan terkadang mendapatkan pemandangan jurang yang dalam di sisi kanan. Perjalanan ke Pokhara sebenarnya […]
- Home
- Pokhara
Cukup sulit bagi saya mengangkat cerita tentang Pokhara. Karena saya tiba di kota ini sore hari dan keesokan harinya sudah harus bersiap untuk penerbangan ke Jomsom. Pokhara dapat ditempuh dengan menggunakan tourist bus sebesar 20$, 5 – 7 jam dari Kathmandu. Kumpulan bus nya berada di sekitar Ratna Park (Kathmandu) dan membutuhkan 5 menit untuk cari bus ybs, fyuh.. harga bus relative dari public bus hingga tourist bus. Dan bus rata-rata tidak ber AC, jadi harap tanya – tanya dulu sebelum pesan tiket. Suasana Pokhara kurang lebih seperti Ubud lah, banyak toko souvenir di sekitar Phewa Lake, restoran, resort, dan pastinya kota ini lebih manusiawi, karena tidak terlalu padat, lebih bersih, dan hectic seperti Kathmandu. Di Pokhara saya menginap di Hostel Trekkers Inn, cuma 3 menit jalan kaki dari Phewa Lake, dikelilingi oleh banyak restoran Eropa seperti pizza, dan massage, absurd sih memang tapi bener deh ini lidah saat itu udh ngga sanggup makan – makanan berbau India, again. Dan senangnya lagi, saya mendapatkan kamar 305 dan saat buka jendela bisa mendapatkan view Macchapucchre (The Fish Tail). Oke, gambar ini boleh comot dari wikipedia, haha.. ya emang kl dari dekat bagusnya kayak begini, cm waktu itu suasana sangat berkabut, dan itu […]
Adalah sebuah novel karya Agustinus Wibowo yang mengangkat tentang perjalanan dia dari Beijing dan kebetulan melewati Nepal, dan membahas tentang surganya Backpacker ketika berada di Thamel, Kathmandu. Dari novelnya juga menyuguhi cerita – cerita keindahan Himalaya yang sakral. Selesai membaca novel tersebut, saya juga terpesona lagi oleh novel little Princes, sebuah novel yang menceritakan seorang backpacker Amerika yang menyelamatkan anak anak di Nepal dari perdagangan manusia. NEPAL Salah satu negeri yang berada di atap dunia, memberikan suguhan The Real Heaven on Earth. Pegunungan Himalaya membentang lebih dari 3500 km, dan mencakup dataran 1000000 km persegi dimulai dari Afghanistan hingga China Selatan, dan hebatnya 800 km area tersebut berada di Nepal. Tidak hanya itu, 8 Gunung tertinggi di dunia juga berada di negara ini, termasuk Everest sebagai Gunung Tertinggi di Dunia (8,848 m). Lebih dari 1300 puncak Himalaya di Nepal berada pada ketinggian 6000 m, dan memberikan suguhuan pemandangan kelas surga saat berada wilayah ini. Nepal juga menyuguhkan pemandangan berbeda di tiap wilayahnya, Hutan Hujan Tropis di ketinggian 0 mdpl, Ngarai terdalam di dunia dengan Sungai Kali Gandaki yang sakral, Padang rumput nan luas, dry landscape di beberapa area pegunungan Himalaya, hingga puncak pegunungan dengan salju abadi. Disamping pemandangan luar […]