Hari pertama saya di Ho Chi Minh City, saya menjadikan War Remnants Museum sebagai starter place of my journey. Tempat – tempat wisata di HCMC, letaknya berdekatan, jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki. Dari tempat saya menginap di kawasan backpacker Pham Ngu Lao, saya naiktaksi. Kalau tidak salah hanya sekitar 30rb VND (jangan lupa selalu tulis War Remnants Museum dalam bahasa Vietnam, susah banget ngomong sama supir taxinya, ora mudeng!!). War Remnants Museum itu jalannya 1 arah, jadi kemungkinan besar kalau dari Pham Ngu Lao tidak diturunkan di depan museum. Kira – kira masih harus jalan 300 meter. Dan Museumnya sendiri punya jam istirahat 11.00 – 13.30, lumayan lama.. waktu itu saya datang tepat jam mereka istirahat, dan tidak memungkinkan untuk menunggu di depan museum, bukannya tidak boleh tapi banyak tukang ojek yang nawarin tour. Harganya sekitar 2juta Dong. Malas kan. Jadi saat itu saya memutuskan untuk menunggu di halte bus, sambil pura – pura tunggu bus untuk naik.
War Remnants Museum menyajikan berita anti-America Propaganda, cerita yang disajikan tentu saja based on Vietnam side. Pointnya adalah apa yang dilakukan Pemerintah Amerika adalah sangat keji, dan tidak berprikemanusiaan. Dan tentu saja Uncle Ho Chi Minh as a hero, memimpikan dan berjuang untuk kebebasan dari Vietnam War.
Di halaman museum ini kita dapat melihat display dari beberapa pesawat tempur America, A-1 Attack Bomber, Helicopter UH-1 “Huey”, F5A Fighter, BLU-82 “Daisy Cutter”, M48 Tank, dll. Masuk ke lantai dasar akan ditemukan rute rekomendasi dari museum, memang lebih baik untuk mengelilingi museum berdasarkan rute ini, biar tidak pusing mengikuti alurnya. Jangan seperti saya, waktu pertama masuk, langsung ke lantai 3, karena udh kepanasan nunggu 1 1/2 jam di halte pas siang bolong.
Ada satu ruang display di War Remnants Museum yang mengangkat tentang Agent Orange, code name dari salah satu Herbisida penghancur tanaman pangan selama perang Vietnam sekaligus mematikan pepohonan tempat persembunyian tentara Vietnam. Agent Orange mengandung dioxine yang menyebabkan kanker, leukimia, hodgkin, dan cacat bawaan. Dan sedihnya korban Agent Orange masih berlanjut hingga sekarang, padahal Perang Vietnam sendiri telah berkahir tahun 1975.
Bagi saya War Remnants Museum kurang menarik dan kurang menyentuh ya, karena overall yang ada di sini adalah exhibition area seperti foto – foto jurnalis, beberapa senjata dan peluru yang menurut saya aneh sekali didisplay dengan indahnya bagaikan pameran militer. Tapi tentunya museum ini memberikan gambaran bahwa tidak ada yang berbahagia terhadap perang. Baik sisi Amerika, maupun Vietnam.
2enpm2
24itfa
x1hzal
9trwi6
49ekk2
75qae4
mqusmc